MENDIDIK ITU MUDAH

MENDIDIK ITU MUDAH

MENDIDIK ITU MUDAH

 ┏━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┓
MATERI SOTAB HEBAT
┗━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┛

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Mendidik Itu Mudah

MENDIDIK ITU MUDAH

  • Mendidik anak itu pada dasarnya adalah mudah. Karena:
    Allah ta’ala telah memberikan bekal Iman, Islam, dan kebaikan-kebaikan lainnya kepada setiap anak, dengan menjadikan setiap anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau berkarakter (QS. Ar Rum:30)
  • Allah telah memberikan “user manual” atau petunjuk yang sederhana, jelas, dan teruji untuk mendidik anak melalui Rasul Nya, yaitu bersumber dari Al Qur’an dan Hadits.
  • Allah tidak membebani seorang hamba di luar kemampuannya (QS. Al Baqarah:286)
  • Allah tidak tidur untuk selalu mendidik anak-anak kita. Karena Dialah murobi/pendidik yang sebenarnya.
  • Setiap orang tua telah dikaruniai fitrah mendidik yang khusus bagi anak-anak nya.
  • Allah tidak memberi target keberhasilan dalam mendidik anak. Tugas manusia hanyalah berusaha, sedangkan hasilnya di tangan Allah ta’ala.

Sehingga Mendidik anak menjadi sholeh/sholehah, itu LEBIH MUDAH dari pada menjadikannya jahat, karena untuk menjadikannya jahat harus bersusah payah merubah dari aslinya, yaitu harus memodifikasi fitrah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

اِنَّ الدِيْنَ يُسْرٌ, وَمَنْ يُشَادَّ الدِيْنَ اَحَدٌ اِلاَّ غَلَبَهُ )… رواه البخاريُّ وَفِي لَفْظٍ لِلْبُخَارِيِّ “وَالْقَصْدَ الْقَصْدَ تَبْلُغُوْا” )

“Sesungguhnya Agama (Islam) itu mudah, Tidaklah seseorang mempersulit (berlebih-lebihan) dalam agama melainkan ia akan dikalahkan…” (HR. Bukhari, dan pada sebuah lafaz Bukhari disebutkan, “Sederhanalah, sederhanalah niscaya kalian akan sampai“)

Jika masih ada kesulitan, stress, marah-marah, anak-anak tertekan, galau dalam mendidik anak, bisa jadi cara yang digunakan masih keliru atau terlalu berlebih-lebihan sehingga menyimpang dari ”user manual”yang Allah telah berikan.
Firman Allah ta’ala:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُّبِينًا

Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. Al Ahzaab:36).

Pendidikan itu sederhana, barangsiapa yang memperumit pendidikan, maka dia akan mengalami kesulitan dan kebosanan dalam mendidik. Dan barang siapa mengambil metode pendidikan yang bukan dari Allah dan Rasul Nya, maka dia akan tersesat dalam mendidik anaknya.

Namun …
Mudah dalam hal ini bukan berarti bermudah-mudahan dan lalai dengan pendidikan, tetapi sesuatu yang mudah tersebut dilaksanakan dengan kesungguhan, kesabaran, dan menggantungkan urusan pendidikan ini kepada Allah ta’ala. Karena tanpa pertolongan Allah sekejap mata saja kita tidak mampu berbuat apapun walaupun hal itu sangatlah mudah.
Sebagai mana doa yang diajarkan Nabi, yang dibaca pada dzikir pagi dan petang:

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، اَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu” (HR. Ibnu As Sunni dan An-Nasa’i)

Abdul Kholiq
SKIS Semarang

Baarakallah fiikum
Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat.
Jadilah bagian dari Sekolah Orang Tua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT Indonesia] Sekarang !
Hubungi kami untuk Join Whatsapp Grup👇🏻

Join Sotab Hebat

GRATISS !!!
PARENTING-SEKOLAH ORANG TUA

Bergabunglah bersama Sekolah Orangtua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT] Indonesia !

Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At-Tahrim:6)

Seberapa PENTING Ilmu PENDIDIKAN dan PARENTING?

Penilaian kita terhadap suatu urusan, menjadi tolak ukur kita dalam menyikapinya.

– Jika suatu urusan dianggap PENTING, maka akan diprioritaskan
– Jika dianggap BERHARGA, maka tidak ditinggalkan
– Jika dianggap BERARTI, maka tidak dilewatkan
– Jika dianggap SERIUS, maka akan dipersiapkan

Wahai Ayah Ingatlah…!
Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Ibu ketahuilah…!
Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Guru Renungkan…!
Engkau pemimpin bagi muridmu. Jadilah guru berkarakter yang menularkan keteladanan dengan akhlak mulia. Sampaikan ilmu dengan hikmah, bersama mereka bersahabatlah. Niscaya nikmat dan indahnya belajar mengajar semakin begitu terasa bermakna dan akan membekas dalam hati.

SOTAB HEBAT hadir untuk Orangtua dan para Pendidik yang ingin memetik faedah dan mendalami Ilmu Pendidikan Karakter Nabawiyah (PKN) Berbasis Fitrah, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menjadi pendidik sejati.

Bagikan informasi ini, agar semakin luas kebermanfaatannya !

P.O Panduan Kurikulum

BUKU PANDUAN KURIKULUM PAUD/TK KARAKTER ISLAM - Edisi Revisi

Pre - Order Batch 2

Buah Karya Bunda Khusna Banaha hafidzahallah

Sejatinya, pendidikan terbaik anak usia dini berada dibawah penanganan orangtua di rumah sebagai penanggung jawab pendidikan. Namun fenomena yang ada, masyarakat masih sangat membutuhkan sekolah guna membantu pendidikan mereka.

Untuk itu disusun buku kurikulum PAUD / TK Karakter Islam, agar pelaksanaan pendidikan anak usia dini sesuai fase perkembangan dan tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Dengan harapan anak-anak tetap terjaga fitrahnya, tumbuh kecintaan, bangkit imaji positifnya dan tuntas egosentrisnya.

Kurikulum PAUD / TK Karakter Islam adalah kurikulum yang disusun dengan meng-implementasi- kan Kurikulum Pendidikan Karakter Nabawiyah dan berbasis pendidikan fitrah dengan keterpaduan kurikulum PAUD Nasional.

Dengan buku kurikulum ini, diharapkan pembelajaran untuk anak usia dini selalu berpijak pada landasan pendidikan dan karakteristiknya, sehingga tidak terjadi penjejalan pengetahuan bagi anak usia dini.

Buku kurikulum PAUD/TK karakter islam, dapat digunakan sebagai panduan pembelajaran untuk lembaga PAUD/TK karakter Islam, para pendidik, guru dan orangtua di rumah dalam membersamai buah hati tercinta.

📙 Spesifikasi
– Hardcover Exclusive
– Kertas HVS 70 Gsm
– Ukuran B5 17,6 x 25 cm
– Halaman : ±250
– Revisi : font/tulisan, ukuran buku, cover, penambahan materi.

💶 Harga
Harga Katalog : Rp 109.000,-
Khusus Promo : Rp.89.000-

PENUMBUHAN KARAKTER IMAN

PENUMBUHAN KARAKTER IMAN

PENUMBUHAN KARAKTER IMAN

Penulis : Abdul Kholiq

 ┏━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┓
MATERI SOTAB HEBAT
┗━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┛

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Penumbuhan Karakter Iman

PENUMBUHAN KARAKTER IMAN

🌱 Karakter iman adalah karakter pembawaan anak yang condong untuk mentauhidkan Allah ta’ala. Karakter iman akan tumbuh sepanjang hayat, tetapi memiliki masa emas penumbuhan yaitu usia 0-7 tahun (fase thufulah/kanak-kanak).
Karakter iman merupakan prioritas pertama dalam pendidikan karakter nabawiyah. Karakter iman harus ditumbuhkan sebelum karakter lainnya(1). Jika karakter iman tidak tumbuh, maka karakter lainnya tidak akan tumbuh sempurna.

✅ Egosentris dan imaji positif

Ada dua hal penting dalam menumbuhkan karakter iman (2), yaitu:
– Menuntaskan egosentris
– Menumbuhkan imaji positif

⿡ Menuntaskan egosentris

Egosentris adalah sikap pada diri seseorang (anak) yang merasa dirinya paling penting, paling hebat, dan pusat perhatian dari semua orang.

Dengan tuntasnya egosentris diharapkan akan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Rasa percaya diri ini penting sekali dalam pendidikan aqidah yang terkait dengan keyakinan dalam hati. Dengan tumbuhnya rasa percaya diri diharapkan anak akan memiliki kemampuan untuk mempertahankan prinsip diri, sehingga kelak akan menjadi tangguh dan kuat dalam memegang aqidah yang benar.

Dalam proses penuntasan egosentris langkah utama yang dilakukan adalah: membersamai dan mendokumentasikan aktifitas anak yang bebas dan spontan selama tidak membahayakan diri dan orang lain.

Kondisi anak yang perlu diperhatikan dalam penuntasan egosentris adalah sebagai berikut:
a. Anak belum memiliki tanggung jawab moral
b. Belum terikat aturan
c. Tanpa adanya syarat dan perjanjian dalam melakukan aktifitas
d. Anak belum memiliki tanggung jawab sosial
e. Belum terikat dengan adab
f. Bebas melakukan aktifitas apapun secara spontanitas
g. Penggunaan kalimat-kalimat positif dalam pelarangan, sehingga tidak menyakiti hati anak.

✅Munumbuhkan imaji positif

Imaji positif adalah persepsi positif anak terhadap segala sesuatu. Persepsi tersebut dapat berupa kekaguman, rasa terkesan, terpesona, takjub, dsb.

Dalam proses penumbuhan imaji positif langkah utama yang dilakukan adalah: membersamai anak untuk membuat anak merasa bahagia dan berprasangka baik terhadap segala sesuatu.

Dengan tumbuhnya imaji positif diharapkan akan tumbuh kecintaan (mahabbah) pada diri anak. Jika mahabbah telah tumbuh, diharapkan anak akan cinta kepada Allah ta’ala, agama Islam, dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan semua isi alam semesta, sehingga diharapkan akan bersemangat dalam beribadah kepada Allah ta’ala, dan berkarya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi umat atau masyarakat.

Kondisi anak yang perlu diperhatikan dalam penumbuhan imaji positif adalah sebagai berikut:
a. Pikiran bawah sadar sedang terbuka lebar-lebar, sehingga segala sesuatu yang dialami anak akan mudah tersimpan dalam pikiran bawah sadarnya.
b. Otak kanan anak lebih dominan daripada otak kiri. Sehingga masa ini merupakan masa puncak imajinasi anak.
c. Anak tidak menyukai hal-hal yang buruk seperti cerita tentang neraka, hantu, pembunuhan, kejahatan, dsb.
d. Anak terkesan dengan keteladanan dan kisah-kisah kepahlawanan, mu’jizat, karomah, keajaiban, kisah inspiratif lain yang membahagiakan anak.

✅ Metode penumbuhan karakter keimanan

1. Belajar bersama alam (BBA) sangat efektif untuk menuntaskan egosentris dan menumbuhkan imaji positif. Memanfaatkan alam yang luas terbentang untuk proses pembelajaran dalam tiga hal pokok:
1) Alam sebagai ruang belajar
Alam adalah ruang belajar interaktif yang tidak dibatasi sekat-sekat dinding, dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, sehingga sangat efektif untuk menuntaskan egosentris.
2) Alam sebagai media dan bahan ajar
Alam kaya akan jenis-jenis benda yang dapat dijadikan sebagai media dan bahan ajar yang mendukung efektifitas pembelajaran.
Misal: Ketika anak terkagum melihat air laut yang luas, maka kita katakan kepada anak bahwa yang menciptakan air laut adalah Allah, maka ketakjuban tentang kebesaran Allah akan terekam pada pikiran bawah sadarnya. Dan contoh yang lainnya.
3) Alam sebagai obyek belajar

Proses pembelajaran melalui pengamatan dan uji coba terhadap gejala-gejala alam mengasah daya kritis dan kepekaan anak yang akan menumbuhkan kesadaran akan kemahakuasaan Allah ta’ala.

2. Membangkitkan imajinasi positif dan kesadaran bahwa Allah sebagai Robb (tauhid rububiyyah) melalui keteladanan dan kisah-kisah kepahlawanan, inspiratif yang membahagiakan anak.
3. Penggunaan bahasa ibu sejak dini agar anak dapat mengungkapkan gagasan dan perasaannya secara utuh.
4. Bermain bersama anak-anak dengan menjadi anak-anak. Tidak menggunakan ukuran orang dewasa dalam mendidik anak.
5. Membangkitkan Logika Dasar dan nalar, melalui bahasa ibu
6. Membangkitkan kesadaran bakat melalui beragam Aktivitas yang memperkaya wawasan anak.
7. Mendokumentasikan Aktivitas untuk mendeteksi kecenderungan bakat anak
8. Anak didekatkan pada sosok ayah dan ibu agar memiliki keseimbangan emosional dan rasional apalagi anak sudah harus memastikan identitas seksualitasnya sejak usia 3 tahun.

✅ Contoh penyimpangan pembelajaran pada anak usia 0-7 tahun

1. Mengutamakan akademik atau kognitif seperti calistung (baca tulis hitung).
2. Menggegas hafalan tanpa memperhatikan ketertarikan anak pada hafalan, yang tepat dengan metode talaqi agar anak tertarik.
3. Mengajarkan bahasa kedua sebelum bahasa ibu tuntas.
4. Mendahulukan mengajarkan syari’at atau ibadah daripada mengembangkan keimanan dan aqidah.
5. Memberikan cerita-cerita tentang banyak peringatan tentang hal-hal yang buruk.
6. Memberikan ancaman/hukuman apabila anak melakukan kesalahan/pelanggaran.
7. Membandingkannya dengan anak-anak yang lain.
8. Berkata atau bersikap atau berwajah yang tidak ramah apalagi kasar kepada anak.
9. Berobsesi menjadikan anak sesuai profesi tertentu tanpa mempertimbangkan keunikan dan bakat anak.
10. Menitipkan anak di bawah usia aqil baligh, terutama di bawah usia 7 tahun pada orang lain atau lembaga atau boarding school dengan alasan apapun kecuali orang tua wafat atau uzur.
11. Menggunakan ukuran orang dewasa dalam mendidik anak.
12. Terlalu terkonsentrasi pada perbaikan kekurangan anak, seharusnya terkonsentrasi pada pengembangan kelebihan anak sehingga kekurangan akan tertutupi.

✅ Unsur-unsur penumbuhan karakter iman

Pada usia 0-7 tahun merupakan masa emas penumbuhan karakter iman, diantara unsur yang fase ini merupakan masa emas penumbuhannya adalah:
1. Hati
2. Mahabbah (kecintaan)
3. Tauhid rububiyyah
4. Rasa syukur (berterima kasih)
5. Tashfiyah (pemurnian)
6. Kesukaan bakat
7. Afektif (attitude)

Harapan:
setelah melewati fase thufulah ini diharapkan anak akan cinta dan beriman seumur hidupnya.

Abdul Kholiq
SKIS Semarang.

Catatan kaki:
(1) Dari Jundub bin Abdillah:

كُنَّا غِلْمَانًا حَزَاوِرَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَتَعَلَّمَنَا الإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ تَعَلَّمَنَا الْقُرْآنَ ، فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا وَإِنَّكُمُ الْيَوْمَ تَعَلَّمُونَ الْقُرْآنَ قَبْلَ الإِيمَانِ
“Kami bersama Nabi saat kami masih muda; kami belajar iman sebelum Al-Quran. Kemudian ketika kami belajar Al-Quran, bertambahlah iman kami, Adapun kalian hari ini belajar Al-Quran sebelum Iman (Sunan Ibnu Majah no. 60)
Pendidikan adab didahulukan sebelum pengajaran Ilmu.
Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,
تَعَلًّمْ الأدَبَ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمَ
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”
Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab berkata:
مَا نَقَلْنَا مِنْ أَدَبِ مَالِكٍ أَكْثَرُ مِمَّا تَعَلَّمْناَ مِنْ عِلْمِهِ
“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.”

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman, seorang fakih di kota Madinah di masanya, Ibuku berkata:

تَعَلَّمْ مِنْ أَدَبِهِ قَبْلَ عِلْمِهِ

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

(2) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu menyenangkan hati anak kecil walau beliaupun dalam keadaan sholat.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ شَدَّادٍ، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي إِحْدَى صَلاَتَيِ الْعِشَاءِ وَهُوَ حَامِلٌ حَسَنًا أَوْ حُسَيْنًا، فَتَقَدَّمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَضَعَهُ، ثُمَّ كَبَّرَ لِلصَّلاَةِ فَصَلَّى فَسَجَدَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ صَلاَتِهِ سَجْدَةً أَطَالَهَا، قَالَ أَبِي: فَرَفَعْتُ رَأْسِي وَإِذَا الصَّبِيُّ عَلَى ظَهْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ سَاجِدٌ فَرَجَعْتُ إِلَى سُجُودِي، فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلاَةَ قَالَ النَّاسُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنَّكَ سَجَدْتَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْ صَلاَتِكَ سَجْدَةً أَطَلْتَهَا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ أَمْرٌ أَوْ أَنَّهُ يُوحَى إِلَيْكَ، قَالَ: «كُلُّ ذَلِكَ لَمْ يَكُنْ وَلَكِنَّ ابْنِي ارْتَحَلَنِي فَكَرِهْتُ أَنْ أُعَجِّلَهُ حَتَّى يَقْضِيَ حَاجَتَهُ»(رواه النسائي والحاكم وصححه ووافقه الذهبي)

Dari Abdullah bin Syaddad , dari ayahnya, dia berkata: “Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam datang ke masjid untuk sholat Isya atau Dhuhur atau Ashar sembari membawa salah satu cucunya Hasan atau Husein, lantas Nabi maju kedepan untuk mengimami sholat serta menempatkan cucunya di samping beliau, lalu nabi mengangkat takbiratul ihram memulai sholat. Ketika sujud, Nabi sujudnya begitu lama” , (Ayah ku berkata:) “jadi saya diam-diam mengangkat kepala saya untuk melihat apa kiranya yang terjadi, saya melihat cucu Nabi menunggangi punggung nabi yang sedang bersujud”. Setelah menyelesaikan sholat, orang-orang bertanya: “Wahai Rasulullah, engkau sujud begitu lama sekali tadi, hingga kami menyangka telah terjadi sesuatu atau engkau sedang menerima wahyu”. Rasulullah menjawab, “Tidak terjadi apa-apa, hanya tadi cucuku menunggangiku, aku tidak ingin memburu-burunya hingga dia menyelesaikan mainnya dengan sendirinya”. (HR., Kitabut Tathbiq, 1129 dan Al Hakim, III/4775)

Baarakallah fiikum
Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat.
Jadilah bagian dari Sekolah Orang Tua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT Indonesia] Sekarang !
Hubungi kami untuk Join Whatsapp Grup👇🏻

Join Sotab Hebat

GRATISS !!!
PARENTING-SEKOLAH ORANG TUA

Bergabunglah bersama Sekolah Orangtua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT] Indonesia !

Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At-Tahrim:6)

Seberapa PENTING Ilmu PENDIDIKAN dan PARENTING?

Penilaian kita terhadap suatu urusan, menjadi tolak ukur kita dalam menyikapinya.

– Jika suatu urusan dianggap PENTING, maka akan diprioritaskan
– Jika dianggap BERHARGA, maka tidak ditinggalkan
– Jika dianggap BERARTI, maka tidak dilewatkan
– Jika dianggap SERIUS, maka akan dipersiapkan

Wahai Ayah Ingatlah…!
Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Ibu ketahuilah…!
Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Guru Renungkan…!
Engkau pemimpin bagi muridmu. Jadilah guru berkarakter yang menularkan keteladanan dengan akhlak mulia. Sampaikan ilmu dengan hikmah, bersama mereka bersahabatlah. Niscaya nikmat dan indahnya belajar mengajar semakin begitu terasa bermakna dan akan membekas dalam hati.

SOTAB HEBAT hadir untuk Orangtua dan para Pendidik yang ingin memetik faedah dan mendalami Ilmu Pendidikan Karakter Nabawiyah (PKN) Berbasis Fitrah, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menjadi pendidik sejati.

Bagikan informasi ini, agar semakin luas kebermanfaatannya !

P.O Panduan Kurikulum

BUKU PANDUAN KURIKULUM PAUD/TK KARAKTER ISLAM - Edisi Revisi

Pre - Order Batch 2

Buah Karya Bunda Khusna Banaha hafidzahallah

Sejatinya, pendidikan terbaik anak usia dini berada dibawah penanganan orangtua di rumah sebagai penanggung jawab pendidikan. Namun fenomena yang ada, masyarakat masih sangat membutuhkan sekolah guna membantu pendidikan mereka.

Untuk itu disusun buku kurikulum PAUD / TK Karakter Islam, agar pelaksanaan pendidikan anak usia dini sesuai fase perkembangan dan tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Dengan harapan anak-anak tetap terjaga fitrahnya, tumbuh kecintaan, bangkit imaji positifnya dan tuntas egosentrisnya.

Kurikulum PAUD / TK Karakter Islam adalah kurikulum yang disusun dengan meng-implementasi- kan Kurikulum Pendidikan Karakter Nabawiyah dan berbasis pendidikan fitrah dengan keterpaduan kurikulum PAUD Nasional.

Dengan buku kurikulum ini, diharapkan pembelajaran untuk anak usia dini selalu berpijak pada landasan pendidikan dan karakteristiknya, sehingga tidak terjadi penjejalan pengetahuan bagi anak usia dini.

Buku kurikulum PAUD/TK karakter islam, dapat digunakan sebagai panduan pembelajaran untuk lembaga PAUD/TK karakter Islam, para pendidik, guru dan orangtua di rumah dalam membersamai buah hati tercinta.

📙 Spesifikasi
– Hardcover Exclusive
– Kertas HVS 70 Gsm
– Ukuran B5 17,6 x 25 cm
– Halaman : ±250
– Revisi : font/tulisan, ukuran buku, cover, penambahan materi.

💶 Harga
Harga Katalog : Rp 109.000,-
Khusus Promo : Rp.89.000-

Prioritas Pendidikan

PRIORITAS PENDIDIKAN

Prioritas Pendidikan

Penulis : Abdul Kholiq

 ┏━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┓
MATERI SOTAB HEBAT
┗━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┛

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Prioritas Pendidikan

PRIORITAS PENDIDIKAN

Dalam pendidikan anak, sangat penting memperhatikan mana yang lebih didahulukan dalam pendidikannya, dan mana yang dikemudiankan. Dalam pendidikan Islam, pendidikan pertama yang diberikan kepada anak adalah pendidikan tauhid atau keimanan.

Firman Allah ta’ala:

﴿وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِاِبْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ﴾
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”. (QS. Lukman: 13).

📘 Luqman dalam memberikan nasihat kepada anaknya yang pertama disampaikan kepada anaknya adalah tentang tauhid atau keimanan.

Dari Jundub bin Abdillah:

كُنَّا غِلْمَانًا حَزَاوِرَةً مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فَتَعَلَّمَنَا الإِيمَانَ قَبْلَ الْقُرْآنِ ، ثُمَّ تَعَلَّمَنَا الْقُرْآنَ ، فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا وَإِنَّكُمُ الْيَوْمَ تَعَلَّمُونَ الْقُرْآنَ قَبْلَ الإِيمَانِ

Kami bersama Nabi saat kami masih muda; kami belajar iman sebelum Al-Quran. Kemudian ketika kami belajar Al-Quran, bertambahlah iman kami, Adapun kalian hari ini belajar Al-Quran sebelum Iman (Sunan Ibnu Majah no. 60)

Termasuk dalam keimanan ini adalah Akhlaq dan Adab.

Perkataan Sahabat Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu ‘anhu:

أَدِّبْ اِبْنَكَ فَإِنَّكَ مَسْؤُوْلٌ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, مَاذَا أَدَّبْتَهُ وَمَاذَا عَلَّمْتَهُ ، وَهُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْكَ عَنْ بِرِّكَ وَطَوَاعِيَّتِهِ لَكَ

Didiklah adab kepada anakmu, sesungguhnya pada hari kiamat kamu akan diminta pertanggung jawaban tentang adab apa yang telah kamu didikkan dan apa yang telah kamu ajarkan kepada anakmu. Dan anakmu juga akan diminta pertanggungjawaban tentang bakti dan ketaatannya kepadamu”. (Baihaqi)

Pendidikan adab didahulukan sebelum pengajaran Ilmu.

Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

تَعَلًّمْ الأدَبَ قَبْلَ أَنْ تَتَعَلَّمَ الْعِلْمَ

“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Dalam Siyar A’lamin Nubala’ karya Adz Dzahabi disebutkan bahwa ‘Abdullah bin Wahab berkata:

مَا نَقَلْنَا مِنْ أَدَبِ مَالِكٍ أَكْثَرُ مِمَّا تَعَلَّمْناَ مِنْ عِلْمِهِ

“Yang kami nukil dari (Imam) Malik lebih banyak dalam hal adab dibanding ilmunya.”

Imam Malik juga pernah berkata, “Dulu ibuku menyuruhku untuk duduk bermajelis dengan Robi’ah Ibnu Abi ‘Abdirrahman, seorang fakih di kota Madinah di masanya”, Ibuku berkata:

تَعَلَّمْ مِنْ أَدَبِهِ قَبْلَ عِلْمِهِ

“Pelajarilah adab darinya sebelum mengambil ilmunya.”

Dari dasar-dasar yang telah disebutkan tentang prioritas pendidikan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa karakter iman adalah prioritas utama untuk ditumbuhkan terlebih dahulu, kemudian karakter belajar, dan kemudian karakter bakat.
Bakat dikembangkan setelah seseorang tumbuh keimanan dan telah menjadi pembelajar, demikian juga karakter belajar dikembangkan setelah karakter iman tumbuh.

Prioritas utama adalah menyehatkan hati, kemudian pikiran, dan kemudian keterampilan. Hati, akal, dan kemudian fisik.

Qalbun salim, kemudian Aqlun salim, dan kemudian Jismun salim.

Abdul Kholiq
SKIS Semarang.

Baarakallah fiikum
Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat.
Jadilah bagian dari Sekolah Orang Tua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT Indonesia] Sekarang !
Hubungi kami untuk Join Whatsapp Grup👇🏻

Join Sotab Hebat

GRATISS !!!
PARENTING-SEKOLAH ORANG TUA

Bergabunglah bersama Sekolah Orangtua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT] Indonesia !

Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At-Tahrim:6)

Seberapa PENTING Ilmu PENDIDIKAN dan PARENTING?

Penilaian kita terhadap suatu urusan, menjadi tolak ukur kita dalam menyikapinya.

– Jika suatu urusan dianggap PENTING, maka akan diprioritaskan
– Jika dianggap BERHARGA, maka tidak ditinggalkan
– Jika dianggap BERARTI, maka tidak dilewatkan
– Jika dianggap SERIUS, maka akan dipersiapkan

Wahai Ayah Ingatlah…!
Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Ibu ketahuilah…!
Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Guru Renungkan…!
Engkau pemimpin bagi muridmu. Jadilah guru berkarakter yang menularkan keteladanan dengan akhlak mulia. Sampaikan ilmu dengan hikmah, bersama mereka bersahabatlah. Niscaya nikmat dan indahnya belajar mengajar semakin begitu terasa bermakna dan akan membekas dalam hati.

SOTAB HEBAT hadir untuk Orangtua dan para Pendidik yang ingin memetik faedah dan mendalami Ilmu Pendidikan Karakter Nabawiyah (PKN) Berbasis Fitrah, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menjadi pendidik sejati.

Bagikan informasi ini, agar semakin luas kebermanfaatannya !

P.O Panduan Kurikulum

BUKU PANDUAN KURIKULUM PAUD/TK KARAKTER ISLAM - Edisi Revisi

Pre - Order Batch 2

Buah Karya Bunda Khusna Banaha hafidzahallah

Sejatinya, pendidikan terbaik anak usia dini berada dibawah penanganan orangtua di rumah sebagai penanggung jawab pendidikan. Namun fenomena yang ada, masyarakat masih sangat membutuhkan sekolah guna membantu pendidikan mereka.

Untuk itu disusun buku kurikulum PAUD / TK Karakter Islam, agar pelaksanaan pendidikan anak usia dini sesuai fase perkembangan dan tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Dengan harapan anak-anak tetap terjaga fitrahnya, tumbuh kecintaan, bangkit imaji positifnya dan tuntas egosentrisnya.

Kurikulum PAUD / TK Karakter Islam adalah kurikulum yang disusun dengan meng-implementasi- kan Kurikulum Pendidikan Karakter Nabawiyah dan berbasis pendidikan fitrah dengan keterpaduan kurikulum PAUD Nasional.

Dengan buku kurikulum ini, diharapkan pembelajaran untuk anak usia dini selalu berpijak pada landasan pendidikan dan karakteristiknya, sehingga tidak terjadi penjejalan pengetahuan bagi anak usia dini.

Buku kurikulum PAUD/TK karakter islam, dapat digunakan sebagai panduan pembelajaran untuk lembaga PAUD/TK karakter Islam, para pendidik, guru dan orangtua di rumah dalam membersamai buah hati tercinta.

📙 Spesifikasi
– Hardcover Exclusive
– Kertas HVS 70 Gsm
– Ukuran B5 17,6 x 25 cm
– Halaman : ±250
– Revisi : font/tulisan, ukuran buku, cover, penambahan materi.

💶 Harga
Harga Katalog : Rp 109.000,-
Khusus Promo : Rp.89.000-

Ketika Jiwa Lelah

KETIKA JIWA LELAH

Ketika Jiwa Lelah

Penulis : Khusna Banaha

┏━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┓
MATERI SOTAB HEBAT
┗━━━━━•❥•┈•❥•━━━━┛

Pendidikan Karakter Nabawiyah

Ketika Jiwa Lelah

Dalam hidup berumah tangga, ibarat kita sedang menapaki perjalanan jauh menuju puncak harapan dan cita-cita yang tinggi penuh ekspektasi. Kita berjalan bergandengan tangan penuh perjuangan dalam setiap ayunan langkah kaki kita. Seringkali kita menghadapi cobaan hingga genggaman erat tangan kita kadangkala merenggang. Kita harus bersegera menyadari dan memulihkan kekuatannya kembali.

Kadangkala kita sama-sama kepayahan tatkala masalah yang hadir menghampiri bertubi-tubi tanpa kenal kondisi. Pikiran kita lelah, hati pun lelah dan fisik kita merasakan kelelahan, tapi beban tanggung jawab besar kita tak dapat diletakkan.

Wahai Suami …
Andaikan engkau selalu menyadari, setetes keringatmu dalam memimpin dan menafkahi adalah buliran-buliran amal sholih yang begitu besar pahalanya, yang kelak bermanfaat bagimu, niscaya engkau suka untuk memimpin dan menafkahi sepenuhnya keluargamu, meskipun engkau kelelahan hingga keringatmu keluar deras berkucuran.

Wahai Istri …
Andaikan engkau memahami, mengandung, menyusui, mengasuh dan mendidik anak adalah amal sholih yang begitu besar pahalanya, yang kelak bermanfaat bagimu, niscaya engkau lebih suka memilih lelah karena memiliki banyak anak, daripada lelah demi menambah banyak harta.

Wahai Ayah Bunda …
Mau tidak mau kita telah menerima amanah dan harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab. Kita akan terus berada di medan perjuangan dan kita akan mengalami kelelahan.

Namun…
Sama-sama lelah
Lelahmu bisa menjadi pahala
Lelahmu bisa menjadi dosa
Lelahmu bisa tak berarti apa-apa
Lelahmu bisa hanya sia-sia belaka
Maka jadikan lelahmu berpahala.

Wahai Ayah Bunda …
Jangan lemah, jangan bersedih, jangan berputus asa, sungguh rahmat Allah itu dekat. Bersabarlah dan kuatkan kesabaranmu, bertakwalah kepada Allah supaya engkau beruntung. Allah ta’ala menghendaki kemudahan bagimu, bukan kesulitan.

Ketika kita berada di titik kelemahan, itulah yang seringkali memicu emosi dan kegundahan. Bukan sekadar lelahnya fisik tapi lelahnya tempaan jiwa yang menjadi ujiannya. Kadang hati kita diliputi rasa kecewa, kadang ingin marah-marah, kadang ingin menangis dan kita tenggelam dalam kesedihan mendalam.

Wahai Ayah Bunda…
Ketika lelah menyapa hidupmu, mari sejenak beristirahat dari keriuhan pikiran dan perasaan. Kita menahan dari berkeluh kesah dengan berserah diri kepada-Nya, hanya Allah sebaik-baik penolong kita. Bersyukur dan bersabarlah dengan kelelahanmu, agar tak memunculkan dosa-dosa, tapi agar menuai besarnya pahala.

Ikhlaskan kembali niatmu …
Relakan semua setulus hatimu
Bersyukurlah kepada Rabbmu
Bersabarlah dengan perasaanmu
Semoga semua akan menghapus dosa-dosa atas kesalahanmu

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” (HR. Al-Bukhari – Muslim)

Berdo’alah, berdo’alah, berdo’alah di setiap kelelahan yang membebani jiwa raga.

اللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ صَبْرًا جَمِيلًا، وَيَقِينًا صَادِقًا، وَأَسْأَلُكَ قَلْبًا مُطْمَئِنًّا، وَنَفْسًا رَاضِيَةً

“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kesabaran yang indah, keyakinan yang benar, hati yang tenang, dan jiwa yang ridha (menerima segala ketentuan-Mu).”

Baarakallah fiikum
Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat.
Jadilah bagian dari Sekolah Orang Tua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT Indonesia] Sekarang !
Hubungi kami untuk Join Whatsapp Grup👇🏻

Join Sotab Hebat

GRATISS !!!
PARENTING-SEKOLAH ORANG TUA

Bergabunglah bersama Sekolah Orangtua Ayah Bunda Hebat [SOTAB HEBAT] Indonesia !

Membangun Karakter Ummat – Menebar Manfaat

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At-Tahrim:6)

Seberapa PENTING Ilmu PENDIDIKAN dan PARENTING?

Penilaian kita terhadap suatu urusan, menjadi tolak ukur kita dalam menyikapinya.

– Jika suatu urusan dianggap PENTING, maka akan diprioritaskan
– Jika dianggap BERHARGA, maka tidak ditinggalkan
– Jika dianggap BERARTI, maka tidak dilewatkan
– Jika dianggap SERIUS, maka akan dipersiapkan

Wahai Ayah Ingatlah…!
Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Ibu ketahuilah…!
Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.

Wahai Guru Renungkan…!
Engkau pemimpin bagi muridmu. Jadilah guru berkarakter yang menularkan keteladanan dengan akhlak mulia. Sampaikan ilmu dengan hikmah, bersama mereka bersahabatlah. Niscaya nikmat dan indahnya belajar mengajar semakin begitu terasa bermakna dan akan membekas dalam hati.

SOTAB HEBAT hadir untuk Orangtua dan para Pendidik yang ingin memetik faedah dan mendalami Ilmu Pendidikan Karakter Nabawiyah (PKN) Berbasis Fitrah, dan menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin menjadi pendidik sejati.

Bagikan informasi ini, agar semakin luas kebermanfaatannya !

Buku PKN promosi

BUKU PENDIDIKAN KARAKTER NABAWIYAH - Edisi Revisi

Spesial Full Color

Buah Karya Ustadz Abdul Kholiq hafidzahullah

Setiap anak terlahir beriman, pembelajar, berbakat dan tumbuh. Karena Anak terlahir dalam keadaan fitrah. Anak bukanlah seperti kertas kosong yang dapat ditulis dan digambar sekehendak pendidiknya. Sejatinya tidak ada anak nakal, tidak ada anak malas belajar, tidak ada anak yang tidak berbakat, dan tidak ada anak yang tidak tumbuh. Lalu, jika ada anak yang keadaannya demikian, siapa yang salah ? Bukanlah anak yang salah, tetapi pendidikannya yang belum benar. Sisi pendidikan mana yang belum benar, dan bagaimana seharusnya, dapat dibaca dalam buku ini.

Dalam buku ini disebutkan bagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mendidik anak sejak dari sulbi ayahnya hingga dewasa. Juga disebutkan bagaimana menumbuhkan karakter iman, karakter belajar, dan karakter bakat yang diselaraskan dengan karakter perkembangan anak, yaitu fase usia 0-7 tahun, 7-10 tahun, 10-14 tahun, dan fase setelah baligh, disertai dengan dasar-dasar yang shohih, baik dari Al Qur’an, As Sunnah, atsar para sahabat, perkataan ulama dan para pakar pendidikan jaman ini.

Hanya kepada Allah-lah diserahkan segala penjagaan agar anak-anak tidak menyimpang dari fitrahnya.

Real Testimoni

Banyak sekali orang tua yang merasa paham tentang kebutuhan anak, namun seringnya orang tua lupa untuk lebih dulu memahami konsep fitrah dan mengenal karakter anaknya sebelum memenuhi “kebutuhan” mereka.

Alhasil banyak terjadi konflik orang tua dan anak yang tidak perlu dan menjadi penyebab trauma / luka asuh yang dapat dialami anak seumur hidup.

Buku ini memberikan pengetahuan dan analogi praktis agar orang tua tidak salah jalan dalam merawat fitrah buah hati agar kelak tumbuh menjadi insan kamil. Must-read book for parents!

~IMAN HARYMAWAN~ Guru Besar Universitas Airlangga dan Parenting Enthusiasts

📙 Spesifikasi
– Ukuran 16 x 24 cm
– Kertas HVS
– Full Emboss dan Spouv
– Hardcover
– Full Color

💶 Harga
Harga Katalog : Rp 139.000,-
Khusus Promo : Rp.109.000-