TAK SEMUA MASALAH ADALAH MASALAH

TAK SEMUA MASALAH ADALAH MASALAH

Ada tiga tipe masalah dalam mendidik, yaitu:

1. Masalah yang harus ditangani dan diselesaikan
2. Masalah yang harus ditangani tetapi tidak harus diselesaikan
3. Masalah yang tidak harus ditangani dan diselesaikan

MASALAH YANG HARUS DITANGANI DAN DISELESAIKAN

Contoh:
Anak yang sudah terbiasa melakukan amalan ibadah dengan benar dan penuh kesadaran, tiba-tiba pada suatu saat tidak melaksanakan kewajiban ibadahnya karena melalaikan.

– Masalah ini harus segera ditangani dan selesaikan, karena kondisi anak sudah memiliki kesadaran (iman) dan berilmu (ilmu), sehingga akan mudah beramal kembali jika segera diatasi.
– Diatasi dengan bahasa tangan (bahasa bertekanan/ketegasan). Bahasa tangan adalah bahasa pembiasaan, sehingga jika anak sudah memiliki iman dan ilmu, akan mudah dibiasakan untuk beramal.
– Tipe masalah ini disebut juga masalah yang jelas masalah

MASALAH YANG HARUS DITANGANI TETAPI TIDAK HARUS DISELESAIKAN

Contoh 1:
Orang melakukan amalan atas kesadaran sendiri, tetapi amalannya masih salah karena belum mengetahui cara melalukannya dengan benar.

Contoh 2:
Anak usia 8 tahun (usia tamyiz) sering melakukan kesalahan dan pelanggaran.

– Masalah ini harus segera ditangani tetapi tidak harus diselesaikan, Karena kondisisinya sudah memiliki kesadaran (iman) dan belum mengetahui (ilmu), maka keadaan ini merupakan proses belajar yang kadang benar juga kadang salah dalam mempraktekkan. Kesalahannya disebabkan oleh “trial and error”. Oleh karena itu kesalahannya harus dibenarkan tetapi tanpa ada tuntutan untuk tidak boleh berbuat salah lagi.
– Ditangani dengan bahasa lisan (bahasa bersyarat). Bahasa lisan adalah bahasa yang digunakan untuk mengajarkan/memahamkan ilmu/pengetahuan agar dijadikan sebagai petunjuk beramal agar benar.
– Tipe masalah ini disebut juga masalah yang sedang berproses.

MASALAH YANG TIDAK HARUS DITANGANI DAN DISELESAIKAN

Contoh 1:
Orang yang berbuat kesalahan (yang tidak membahayakan fisik dan mental) karena disebabkan belum memiliki kesadaran atau belum tumbuh kecintaan.

Contoh 2:
Anak TK berbuat kesalahan (tetapi tidak membahayakan)

– Masalah ini tidak harus diselesaikan, Karena orang yang belum memiliki kesadaran atau anak yang belum tamyiz (belum bernalar), tidak paham atau tidak mau memahami nasehat lisan atau ketegasan yang diberikan kepadanya, sehingga jika dinasehati lisan justru akan bertambah masalahnya karena merasa dirinya tidak bersalah dan merasa disalahkan.
– Ditangani dengan bahasa hati. Bahasa hati adalah bahasa yang digunakan untuk menyentuh hati agar tumbuh kesadarannya.
– Tipe masalah ini disebut juga masalah yang bukan masalah.

Ustadz Abdul Kholiq hafidzahullah
Sekolah Karakter Imam Syafi’i (SKIS) Semarang.

SOTAB HEBAT & HCE INDONESIA