HIDUP ITU SIMPEL

HIDUP ITU SIMPEL

Jadi sulit karena nuruti apa kata orang

Makan itu simpel,
hanya untuk menegakkan tulang.
Jadi rumit karena nuruti perut dan lidah, dan nuruti apa kata orang.
Harus menu ini dan itu, bahan ini dan itu, sajian ini dan itu,…
Akhirnya tidak mau makan kalau tidak makan ini dan itu, begini dan begitu.

Pakaian itu simpel,
Hanya untuk menutup aurat dan melindungi dari panas dan dingin.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Harus model ini dan itu, bahan kain ini dan itu, motif ini dan itu,…
Akhirnya berpakaian hanya berharap pujian orang, walaupun aurat tetap terbuka dan tidak nyaman dikenakan.
Yang seharusnya murah jadi mahal, yang tadinya gampang jadi sulit.

Rumah itu simpel,
Hanya untuk tempat istirahat, hijab bagi keluarga dan tempat berlindung dari panas dan hujan.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Harus model ini dan itu, harus asesoris ini dan itu, harus cat ini dan itu, …
Akhirnya membangun rumah melebihi apa yang dibutuhkan.
Padahal setelah tidur didalamnya, mata ini terpejam, rasanya sama saja.

Kendaraan itu simpel,
hanya untuk sarana transportasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Harus ganti model yang baru, padahal yang lama masih bagus dan layak, harus merk ini atau itu, harus asesoris ini dan itu.
Akhirnya kendaraan jadi mahal karena menjadi simbol status sosial.
Padahal kalau dinaiki rasanya sama saja.

Mendidik itu simpel,
Hanya membersamai anak dalam tumbuh kembang fitrahnya, dan keunikannya.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Anak harus bisa semua ini dan itu, harus bersekolah, harus ada formalitas.
Akhirnya jadi rigit, banyak hal yang tidak perlu dilakukan, terpaksa dilakukan,

Menikah itu simpel,
Hanya dengan akad nikah, mahar dan walimah semampunya.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Harus dengan dekorasi ini dan itu, gedung yang begini dan begitu, sewa mobil mewah ini dan itu,…
Jadinya banyak orang yang menunda nikahnya karena mahal dan rumit.

Bekerja itu simpel,
Hanya memilih yang halal dari yang haram, sedangkan rejeki sudah dijamin.
Jadi rumit karena nuruti apa kata orang.
Harus jabatan ini dan itu, harus kantor ini dan itu, harus posisi ini dan itu,…

Segala sesuatu itu simpel,
jika kau menuruti apa kata Allah ta’ala.
Karena Allah telah memudahkan untuk hamba-Nya segala sesuatunya di dunia ini.

Wallahu a’lam

Ust. Abdul Kholiq hafidzahullah
SKIS Semarang.
#hidupitusimpel

Maraji’:

Allah Ta’ala berfirman,

وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS. Al An’am: 116)

Nabi bersabda,

مَنِ الْتَمَسَ رِضَا اللَّهِ ، بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَأَرْضَى عَنْهُ النَّاسَ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ بِسَخَطِ اللَّهِ ، سَخِطَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاس
Artinya: “Barangsiapa mencari keridhoan dari Allah (saja) meskipun manusia benci kepadanya, niscaya Allah akan ridho kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia ridho kepadanya pula. Dan barangsiapa mencari keridhoan dari manusia dengan membuat Allah murka kepadanya, niscaya Allah akan murka kepadanya dan Dia akan menjadikan manusia murka kepadanya pula.” (HR. Ibnu Hibban di dalam Shahihnya no.276. Syuaib Al-Arnauth berkata: “Sanadnya Hasan”.)

Di dalam riwayat lain, Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

مَنْ أَرْضَى النَّاسَ بِسَخَطِ اللهِ وَكَلَهُ اللهُ إِلَى النَّاسِ وَمَنْ أَسْخَطَ النَّاسَ بِرِضَا اللهِ كَفَاهُ اللهُ مُؤْنَةَ النَّاسِ
Artinya: “Barangsiapa mencari keridhoan manusia dengan membuat Allah murka, maka ia diserahkan oleh Allah kepada manusia. Dan barangsiapa membuat manusia murka dengan keridhoan Allah, maka Allah akan mencukupinya dari kejahatan manusia.” (Shahih. HR. Ibnu Hibban no.277)

Imam Syafi’i -rohimahullah-, beliau memberikan petuah kepada salah seorang muridnya Rabi bin Sulaiman -rohimahullah-, yang diabadikan dalam kitab ‘Hilyatul Auliya’:

يا ربيع، رضا الناس غاية لا تدرك، فعليك بما يصلحك فالزمه، فإنه لا سبيل إلى رضاهم
“Wahai Rabi’, Ridho manusia merupakan tujuan yang tidak bisa diraih, maka hendaknya engkau mencari perkara yang baik bagimu, lazimilah perkara tersebut, karena sungguh tidak ada cara untuk meraih ridho manusia.”

Para ahli hikmah berkata:

رضا الناس غاية لا تُدرك * ورضا الله غاية لا تُترك
فاترك ما لا يُدرك * وأدرك ما لا يُترك
“Ridho manusia merupakan tujuan yang tidak bisa diraih, sedangkan ridho Allah merupakan tujuan yang tidak boleh ditinggalkan, maka tinggalkanlah apa yang tidak bisa diraih, dan raihlah apa yang tidak boleh ditinggalkan”.

Seorang pujangga al-Bantany –hafidzohullah– berkata:

كلام الناس لا ينتهي * وإن فعلت غير منهي
“Celotehan manusia tidak akan ada habis-habisnya walaupun engkau melakukan hal yang tidak dilarang.”

Jangan bersedih dengan anggapan miring orang-orang jika kita berada diatas jalan-Nya, bukankah senantiasa kita panjatkan kepada-Nya do’a:

اللهم إنا نسألك رضاك والجنة، ونعوذ بك من سخطك والنار
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ridhoMu dan Surga, dan kami berlindung kepadaMu dari murkaMu dan siksa Neraka.”

Jangan dibuat rumit, karena Allah telah memudahkan kita hidup di dunia ini, Firman-Nya,

اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.” (QS. Al-Jatsiyah, 45: 12)

Di ayat yang lain diterangkan bahwa Allah Ta’ala menjadikan bumi dan semua isinya untuk manusia.

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

“Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al Baqarah, 2: 29)

SOTAB HEBAT & HCE INDONESIA